Rabu, 21 Juli 2010

Dompet Dhuafa Republika Tinggalkan Gaza

REPUBLIKA.CO.ID,RAFAH—-Tim relawan dan media dari Dompet Dhuafa Republika meninggalkan Gaza City, Palestina. Tim yang berjumlah empat orang akan bertolak kembali ke Jakarta pada Rabu (21/7) malam dari Kairo, Mesir.

Kepulangan tim dari Gaza City dilepas oleh sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, dan mahasiswa di Rafah. Pimpinan Jam’iyyah Al-Khairiyyah Al-Ijtima’iyyah, Fouad Al Nahhal, mengucapkan terima kasih kepada tim atas kedatangan mereka ke Jalur Gaza.

“Kalian telah melihat langsung bagaimana kehidupan masyarakat sini setelah perang. Silahkan kabarkan kepada umat muslim Indonesia betapa kami ingin hidup merdeka, berdaulat layaknya negara-negara lain di dunia,” papar Fouad di Rafah, Palestina.

Fouad melanjutkan, saat ini serangan militer Israel memang sudah bisa dikatakan berhenti. Namun agresi militer negara Yahudi tersebut bisa kapan saja terjadi lagi tanpa masyarakat Gaza tahu penyebabnya. “Tentu saja ini membuat kehidupan kami merasa terus terteror.”

Abu Khudaifah, pemuka agama di Yubna, menambahkan, rakyat Palestina di Jalur Gaza tidak akan berhenti berjuang untuk mempertahankan tanah dan hidup mereka. Kendati jumlah penduduk Gaza hanya sekitar 1,7 juta jiwa, namun kekuatan yang dimiliki Gaza sejatinya jauh lebih besar dari angka kuantitaif tersebut. “Selama Allah, Muhammad, dan Alquran ada bersama kami, kekuatan kami sangatlah besar. Apalagi kalian saudara-saudara muslim kami ada berdiri di samping kami,” imbuh Abu Khudaifah.

Ketua Tim Dompet Dhuafa Republika, Bambang Suherman, tak henti-hentinya menegaskan jika kunjungan masyarakat muslim Indonesia tidak akan berhenti sampai di sini. “Kami akan terus berdoa, mengirimkan bantuan, dan mengutus perwakilan ke sini. Bukan saja dari Dompet Dhuafa, tapi dari seluruh masyarakat Indonesia,” papar Bambang.

Dikatakan, masyarakat Indonesia akan senantiasa berada dalam satu barisan rakyat Gaza dalam mewujudkan kemerdekaan negara yang diimpi-impikan. Masyarakat Indonesia akan terus memberikan sumbangsih bagi perjuangan rakyat Palestina agar mampu menyandang status negara merdeka di benderanya. “Insya Allah, dengan izin-Nya pulalah Palestina akan segera merdeka dan kita, Indonesia dan Palestina, akan terus bersaudara sampai akhir zaman,” ucap Bambang.

Setelah berdialog dan makan bersama para tokoh Jalur Gaza di Rafah, tim pun meninggalkan ‘tanah suci’ Palestina menuju perbatasan di Rafah.

Di gerbang batas antara Palestina dan Mesir, rasa haru menggelayuti semua orang yang ada. Abu Musaf, pria yang menyediakan tempat tinggal selama tim Dompet Dhuafa berada di Gaza, tampak tak kuasa menahan tetesan airmatanya. Sungguh sangat kontras dengan badannya yang gagah nan tinggi tegap. Abu Musaf satu persatu memeluk anggota tim Dompet Dhuafa, yaitu Bambang Suherman, Herman Budianto, Muhammad Fani Rahman, dan EH Ismail.

“Sungguh kalau bisa, saya senang jika kalian bisa berada di sini selamanya. Jika negara ini sudah merdeka, datanglah kalian kesini, rumah saya terbuka lebar untuk kalian semua muslim Indonesia,” tutur Abu Musaf.

Abu Musaf pun menambahkan, bila saja bisa, dirinya ingin berkunjung ke Indonesia dan menyapa semua muslim tanah air serta merangkulnya satu per satu. “Kalian muslim Indonesia sungguh telah membuat kami makin kuat, kuat, dan kuat untuk memperjuangkan Palestina Merdeka,” kata Abu Mushaf melepas tim.

Dompet Dhuafa telah berada di Gaza selama sepekan dalam rangkan menjalankan misi bantuan kemanusiaan berupa pembangunan instalasi air untuk perkebunan di Rafah dan Jabaliya. Nilai bantuan yang disalurkan mencapai Rp 1 miliar rupiah.

Selain Dompet Dhuafa, M Fani Rahman yang merupakan perwakilan dari Sahabat Al-Aqsha (Suara Hidayatullah) juga menyalurkan bantuan untuk pembangunan satu unit instalasi air di Jabaliya. Selain itu, Sahabat Al-Aqsha juga menyalurkan bantuan langsung untuk para korban perang Gaza, anak-anak yatim, dan para penghuni camp pengungsian di Rafah, Beit Hanon, Beit Lehiya, dan Jabaliya. Bantuan yang disalurkan Sahabat Al-Aqsha mencapai Rp 500 juta. (eh.ismail)

1 komentar:

  1. Allahuakbar...... kami yang jauh dari tanah dan darah palestin saja terharu membacanya, apalagi dikau sodaraku yang menjadi pelakunya..... semoga seluruh doa umat untuk palestina merdeka segera Allah kabulkan, Amin............

    BalasHapus