Kamis, 08 Juli 2010

Catatan Mesir 1: A’ish, Makanan Mesir Semua Kalangan



Namanya A’ish, kalau diucapkan menjadi ‘ish. Adalah makanan pokok masyarkat Mesir. Jika disuruh memilih antara a’ish dengan nasi, maka orang Mesir pasti memilih a’ish. Bentuknya tidak menarik. Untuk ukuran masyarakat Indonesia, terutama yang memiliki standar kebersihan lebih, a’ish pasti tidak mengundang selera. Selain berwarna coklat terang keabu-abuan, remah-remah gandum masih melekat memberikan kesan berpasir.

A’ish terbuat dari gandum. Kalau di Indonesia mirip seperti bakpao, tapi lebih ceper dan ukurannya tiga kali lebih besar. Sebagaimana roti, a’ish dibuat dengan cara dipanggang, namun rasanya berbeda. Rasa a’ish tawar-tawar asam. Sebagai makanan pokok, a’ish bisa dihidangkan dengan makanan apa saja di Mesir. Namun ada hidangan tertentu yang biasanya menemani a’ish, yaitu to’miyah, semacam perkedel; saksuka, semacam acar dari olahan telur, tomat, dan bawang dengan rasa asam; dan full, kuah kacang semacam kuah ketoprak dan gado-gado tetapi rasanya tawar

Harganya a’ish relatif murah yaitu 1 Le setara dengan Rp. 1650 bisa dapat 10 buah. Untuk ukuran porsi orang Mesir, sekali makan bisa menghabiskan 10 buah. Keunggulan makanan ini adalah tidak akan basi, atau rusak. Sebab jika ia sudah beberapa hari, ia akan digoreng dan hasilnya akan seperti kerupuk pangsit di Indonesia.


Berdasarkan ukuran makanan, maka di Mesir tidak berlaku idiom small is beautiful. Melihat porsi makan orang Mesir, saya baru paham mengapa orang Mesir secara fisik besar-besar. Ukuran saya bahkan terhitung remaja di Mesir, hehe. Buat yang akan ke Mesir dan Negara arab lainnya, selain berlatih menghadapi suhu, silahkan berlatih menghadapi porsi makanan. Sebagai komparasi, seekor ayam ukuran jumbo adalah porsi untuk satu orang di Mesir. Belum lagi ditambah a’ish, daging sapi panggang, dan usus sapi isi nasi yang dipanggang.

Sambil makan sy berfikir, apakah dhuafa di Mesir makannya juga porsi standar ya…? Tentu lebih berat lagi mereka menahan lapar dibanding dhuafa Indonesia. Welehhh…

1 komentar:

  1. salam kenal ....!!! menarik sekali apa yg saya baca diatas. kl blh tanya bapak sudah brp kali berkunjung k kota MEsir...?? sudahkan skalian berkunjung ke kota alexandria...?? kl sdh tlg crtkan bgmn pengalaman dsn.....

    BalasHapus