Rabu, 07 Juli 2010

Jajaki Cabang Kairo, Dompet Dhuafa Bertemu Tokoh Pelajar dan Mahasiswa

Kairo (6/7)—Lembaga sosial-kemanusiaan Dompet Dhuafa Republika melakukan pertemuan dengan Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia Mesir (PPMI). Pertemuan tersebut menggagas lebih jauh rencana pembentukan cabang Dompet Dhuafa di Kairo. Hadir dalam pertemuan tersebut Muhammad Taufiq dan Syadid selaku Presiden dan Wakil Presiden PPMI.

“Kami menyadari, PPMI merupakan organisasi tertinggi yang mewakili komunitas Pelajar dan Mahasiswa di Mesir. Ini merupakan upaya komunikasi kami kepada teman-teman PPMI dalam rangka pembukaan Dompet Dhuafa Mesir, sebab pada akhirnya Pemuda dan Pelajar di Mesir inilah yang nanti akan berperan dalam mengelola Dompet Dhuafa Mesir,” Kata Bambang Suherman selaku GM Program Sosial yang mewakili Dompet Dhuafa.

PPMI berdiri sejak tahun 1995 dan mulai tahun 2003 menggunakan Student Government System (SGS) atau Sistem Pemerintahan Mahasiswa. PPMI disebut induk organisasi pelajar dan mahasiswa Indonesia karena dalam lingkungan PPMI terdapat 17 organisasi kekeluargaan yang menaungi mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Di antara organisasi tersebut adalah Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA), Kesepakatan Mahasiswa Minang (KMM), Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB), Kelompok Studi Walisongo (KSW) untuk pelajar dari Jawa Tengah, Keluarga Masyarakat Jawa Timur (GAMAJATIM), Forum Silaturahmi Keluarga Madura (FOSGAMA), Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS), dan lainnya. Selain itu, terdapat juga organisasi mahasiswa berbasis ormas seperti seperti NU, Muhammadiyah, Persis, dan Al-Washliyah yang merupakan cabang resmi di Kairo.
Dalam pertemuan tersebut, M.Taufik selaku Presiden PPMI menyatakan bahwa PPMI menyambut baik dan berbahagia, karena DD bersedia berkomunikasi dengan PPMI dalam penjajakan pembukaan cabang DD Mesir. “Sudah lama kami berharap ada pembahasan yang serius mengenai upaya-upaya pemberdayaan potensi masyarakat Indonesia, baik pelajar, mahasiswa, maupun tenaga kerja WNI yang ada di Mesir”, Ujar Taufik.
Selain itu, Ihsan, salah satu mahasiswa Al-Azhar yang bersedia menjadi relawan Dompet Dhuafa juga menambahkan bahwa solidaritas perjuangan terhadap rakyat Palestina, khususnya Masyarakat Gaza yang mengalami blockade sepihak, juga bergejolak di Mesir, meskipun situasi dan kondisi pemerintahan di Mesir jauh berbeda dengan di Indonesia. “Kami akan sangat bahagia jika diberi kepercayaan untuk mendukung perjuangan Palestina. Untuk itu kami mendukung terbentuknya Dompet Dhuafa Mesir sebagai titik konsolidasi bagi bantuan yang akan masuk ke Gaza lewat Mesir.”
Pada pertemuan tersebut disepakati bahwa personil PPMI bersedia menjadi relawan Dompet Dhuafa Mesir yang akan membantu semua proses yang diperlukan sampai Dompet Dhuafa Mesir diresmikan. Pertemuan tersebut diakhiri dengan penyematan rompi Dompet Dhuafa secara simbolis kepada Sdr, Ihsan, salah satu pengurus Keluarga Sulawesi Selatan. “Saya kenal dengan Dompet Dhuafa, insya Allah saya bersedia langsung menjadi Relawan Dompet Dhuafa Mesir. Ini akan menjadi gebrakan baru dinamika aktifitas pelajar dan mahasiswa Indonesia di Mesir, karena kami memiliki wadah untuk mengembangkan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Mesir”, jelas Ihsan. “Kalau bisa secepatnyalah Dompet Dhuafa Mesir ini diresmikan”, ujarnya sambil tersenyum (Bbg)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar